Pengertian, Jenis, Fungsi Resistor | Pernahkan Anda melihat resistor? Apa itu resistor? Pengertian resistor
adalah salah satu komponen elektrik yang berfungsi untuk memberikan
hambatan terhadap aliran arus listrik. Resistor memiliki besaran yang disebut resistansi
dan dinyatakan dalam satuan ohm. Resistansi didefinisikan sebagai nilai
perbandingan dari tengangan yang diberikan (V) dibagi kuat arus (I).
Jika dituliskan dalam bentuk rumus, nilai resistansi adalah:
R = V / I
di mana R = resistansi (ohm), V = beda potensial (Volt), dan I = Arus listrik (Ampere).
Pada skematik rangkaian, komponen resistor disimbolkan sebagai garis zig-zag atau kotak dengan garis di kanan-kirinya.
![]() |
Lambang Resistor |
Bentuk resistor yang umum adalah tabung dengan dua kaki tembaga di kiri
dan kanan. Pada badannya terdapat lingkaran gelang kode warna untuk
mengenali besar resistansi sehingga dapat diketahui besar resistansi
resistor tanpa mengukur besarnya dengan Ohmmeter. Kode warna tersebut
antara lain adalah standar manufaktur yang dikeluarkan oleh EIA (Electronic Industries Association).
Warna hitam menunjukkan 0, coklat (1), merah (2), jingga (3), kuning
(4), hijau (5), biru (6), ungu (7), abu-abu (8), dan putih (9). Gelang I
dan II menunjukkan angka, gelang III menunjukkan kelipatan puluhan, dan
gelang IV menunjukkan toleransi. Selain kode warna resistor, dapat juga
digunakan kode angka, yaitu kombinasi angka dan huruf. Kode angka pada
resistor terdiri dari 4 susunan, 2 angka dan 2 huruf.
![]() |
Lingkaran gelang berwarna |
Pada komponen resistor, terdapat juga istilah yang disebut dengan
toleransi. Toleransi adalah nilai persen batas-batas besarnya nilai
hambatan yang masih dapat diterima resistor. Toleransi resistor diberi
kode emas (5%), perak (10%), dan putih (20%) pada kode warna. Pada kode
angka, toleransi dinyatakan dengan kode F (1%), G (2%), J (5%), K (10%),
dan M (20%). Satuan menggunakan kode R (ohm), K (kilo ohm), dan M (mega
ohm). Misalnya; 15 RG dibaca 15 ohm dan 2%; K15J dibaca 0,15 kilo ohm
dan 5 %.
Dewasa ini, resistor terdiri dari beberapa jenis. Jenis-jenis resistor tersebut antara lain:
- Variable Resistor: Variable resistor adalah resistor yang nilainya dapat diubah-ubah.
- LDR (Light Dependent Resistor): LDR adalah resistor yang nilainya berubah jika terkena cahaya.
- Termistor: Termistor adalah resistor yang hambatannya berubah jika suhunya berubah. Terdiri atas NTC (negative temperature coefficient) dan PTC (postive temperature coefficient).
- Menahan arus listrik;
- Membagi kuat arus listrik;
- Membagi tegangan listrik;
- Mengubah-ubah besarnya kuat arus listrik.
Dalam suatu rangkaian listrik diperlukan resistor dengan spesifikasi
tertentu seperti besar hambatan, arus maksimum yang boleh dilewatkan dan
karakteristik hambatan terhadap suhu dan panas. Resistor
memberikan hambatan agar komponen yang diberi tegangan tidak dialiri
dengan arus yang besar. Resistor juga dapat berfungsi sebagai pembagi
tegangan. Komponen resistor sering juga ditemukan pada peralatan seperti
radio dan amplifier. Biasanya, resistor digunakan sebagai pengatur
volume atau nada yang menggunakan tombol yang dapat diputar. Tombol
tersebut adalah resistor yang dapat diubah-ubah nilainya. Perubahan
resistansi akan mengubah besar arus yang menggerakkan membran speaker.
Semakin besar nilai hambatan pada resistor dalam satuan ohm, semakin
kecil besar arus yang melewatinya.
Sekian uraian tentang Pengertian, Jenis, Fungsi Resistor. Jika ada pertanyaan, saran/kritik, atau apresiasi, dapat Anda kirimkan melalui kotak komentar. Terima Kasih, semoga bermanfaat.
Sekian uraian tentang Pengertian, Jenis, Fungsi Resistor. Jika ada pertanyaan, saran/kritik, atau apresiasi, dapat Anda kirimkan melalui kotak komentar. Terima Kasih, semoga bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar